Jumat, 07 Agustus 2020

Mengapa Harus Menulis?

Gambar mungkin berisi: Runny Yuliasari, teks
 

Seringkali pertanyaan tersebut diajukan dan jawaban setiap orang pun akan berbeda pula. Ada yang karena kebutuhan, hobi atau cuma sekedar suka menulis saja.
Begitu pula bagi saya. Waktu masih sekolah dasar, saya hobi sekali membaca karena itu akhirnya timbul keinginan untuk menulis cerita pendek. Sempat beberapa kali membuat naskah cerpen dan dikirim ke redaksi majalah anak dan remaja. Tapi karena belum rejeki, akhirnya naskah tersebut tidak pernah muncul di majalah-majalah itu.
Masuk sekolah menengah pertama, sudah muncul cinta monyet. Berbagai perasaan terhadap lawan jenis dituangkan ke dalam buku harian. Berpuluh-puluh buku harian menjadi saksi berbagai perasaan saya selama masa sekolah menengah pertama. Dengan menuangkan perasaan ke dalam tulisan di buku harian, membuat hati saya menjadi lebih ringan.
Awal sekolah menengah atas, kebiasaan menulis di buku harian mulai berkurang. Bahkan akhirnya hilang sama sekali. Sejak itu sampai saya menjadi seorang ibu dengan 4 orang anak, aktivitas menulis tidak lagi saya lakukan. Namun hobi membaca tidak pernah lekang oleh waktu. Dalam satu waktu, saya terbiasa membaca beberapa buku secara paralel. Sehingga saya bisa menyelesaikan membaca beberapa buku dalam waktu yang nyaris bersamaan.
Saat ini, seiring dengan perjalanan waktu, dan untuk menunjang profesi saya sebagai Solver, menulis adalah sebuah keniscayaan. Saya ingin buku-buku yang berisi ilmu pendukung profesi saya menjadi legacy yang saya wariskan kepada anak cucu saya kelak. Jadi untuk saat ini, menulis sudah menjadi kebutuhan bagi saya.
Namun, saya bukanlah orang dengan jenis karakter yang bisa istiqomah dilepas untuk menulis sebuah buku. Saya memerlukan mentor yang akan memotivasi saya untuk istiqomah menulis. Oleh karena itulah saya banyak mengambil kelas menulis ini itu karena memang saya membutuhkannya. Jadi janganlah heran apabila di medsos pribadi, banyak postingan dengan hastag dari berbagai kelas menulis. Karena merekalah saya bisa istiqomah menulis sehingga sudah bisa menghasilkan beberapa buku antologi. Doakan agar buku solonya segera rampung. Aamiin yaa Allah…..

Tidak ada komentar: