"Sesungguhnya wanita muslimah memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam dan pengaruh besar dalam kehidupan setiap muslim. Dia akan menjadi madrasah pertama dalam membangun masyarakat yang shalih, tatkala dia berjalan diatas petunjuk Al Qur'an dan Sunnah Nabi"
Keluarga merupakan pondasi dasar penyebaran Islam. Dari keluarga lah muncul pemimpin-pemimpin yang berjihad di jalan Allah dan bibit-bibit yang akan berjuang meninggikan kalimat-kalimat Allah. dan peran terbesar dalam hal tersebut adalah kaum wanita.
Untuk menghasilkan pemimpin-pemimpin yang berjihad di jalan Allah dan pejuang yang meninggikan kalimat Allah, seorang wanita haruslah memahami dirinya sendiri agar wanita merasa nyaman dan mampu menjalankan berbagai peran kehidupannya dengan baik.
Penting bagi seorang wanita untuk memahami diri sendiri karena apabila wanita tidak memahami dirinya, maka tidak akan mudah pula baginya untuk memahami orang lain, terutama suami dan anak-anaknya yang dalam hal ini adalah lingkungan intinya.
Salah satu cara wanita untuk memahami dirinya adalah melalui test STIFIn dimana hasilnya akan terpetakan karakter yang dimilikinya, potensi dan kelemahan apa yang dimilikinya berdasarkan belahan otak dan lapisan otak yang dominan yang disebut dengan Personality Genetik (PG). Dengan mengetahui PGnya, seorang wanita akan lebih mudah untuk menjalani berbagai perannya dikarenakan peran-peran tersebut sesuai dengan karakter genetiknya yang memang sudah Allah amanahkan kepada masing-masing manusia.
Ada 4 (empat) peran yang dimiliki oleh wanita dalam Islam adalah sebagai berikut :
Wanita sebagai Individu
Dalam konsep STIFIn, karakter manusia dalam hal ini wanita dibagi menjadi lima (5) Mesin Kecerdasan (MK), dimana kelima MK tersebut tercantum dalam Al Qur'an, yaitu :
Sensing --> Q.S. Al Ghasiyah : 17, yang menjelaskan tentang orang-orang yang menggunakan inderanya
Thinking --> Q.S. Al Baqarah : 44, yang menjelaskan tentang orang yang suka menyuruh sesuatu dan menggunakan kecerdasan berpikirnya
Intuiting --> Q.S. Ali Imran : 191, yang menjelaskan tentang orang yang senantiasa membayangkan segala sesuatu setiap saat
Feeling --> Q.S. As Sajdah : 26, yang menjelaskan tentang orang yang ilmunya masuk lewat pendengaran
Insting --> Q.S. As Sajdah : 27, yang menjelaskan tentang orang yang memperhatikan secara holistik
Sensing --> Q.S. Al Ghasiyah : 17, yang menjelaskan tentang orang-orang yang menggunakan inderanya
Thinking --> Q.S. Al Baqarah : 44, yang menjelaskan tentang orang yang suka menyuruh sesuatu dan menggunakan kecerdasan berpikirnya
Intuiting --> Q.S. Ali Imran : 191, yang menjelaskan tentang orang yang senantiasa membayangkan segala sesuatu setiap saat
Feeling --> Q.S. As Sajdah : 26, yang menjelaskan tentang orang yang ilmunya masuk lewat pendengaran
Insting --> Q.S. As Sajdah : 27, yang menjelaskan tentang orang yang memperhatikan secara holistik
Dengan memahami dirinya berdasarkan MKnya, seorang wanita akan lebih mudah membentuk atmosfer lingkungan yang sesuai dengan potensinya sehingga karakter dirinya yang positif akan muncul secara maksimal dan kelemahannya akan lebih mudah diminimalisir.
Konsep STIFIn membagi kelima MK menjadi sembilan (9) Personality Genetik (PG) yaitu Sensing introvert (Si), Sensing ekstrovert (Se), Thinking introvert (Ti), Thinking ekstrovert (Te), Intuiting introvert (Ii), Intuiting ekstrovert (Ie), Feeling introvert (Fi), Feeling ekstrovert (Fe) dan Insting (In).
Dengan memahami PG nya, seorang wanita akan dapat menentukan prioritas ibadah yang akan dilakukan sesuai kewajibannya sebagai individu, yaitu beribadah kepada Allah sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. Adz Dzariyat : 56 yang artinya :"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menghambakan diri (beribadah) kepadaKu"
Adapun ibadah-ibadah yang ideal yang para wanita bisa lakukan sesuai dengan PGnya adalah sebagai berikut :
Si : tilawah Al Qur'an
Se : bersedekah
Ti : berbagi ilmu yang dimilikinya
Te : menghadiri kajian-kajian ilmu
Ii : berpuasa
Ie : membaca buku-buku yang bagus untuk menambah ilmu agamanya
Fi : menjaga wudhu
Fe : berdzikir sebanyak-banyaknya
In : menolong orang lain dengan ikhlas
Wanita sebagai Seorang Istri
Tidak ada yang memberi pengaruh terbesar bagi seorang suami melainkan sang istri yang dicintainya. Ketika seorang laki-laki kesulitan, maka sang istrilah yang bisa membantunya. Ketika seorang laki-laki mengalami kegundahan, sang istrilah yang dapat menenangkannya. Dan ketika laki-laki mengalami keterpurukan, sang istrilah yang dapat menyemangatinya. Oleh karena itu ada pepatah yang mengatakan dibalik kesuksesan seorang laki-laki ada wanita hebat yang mendukungnya.
Seperti apa yang diteladankan oleh Sayyidatina Khadijah Ra dalam mendampingi Rasulullah di masa awal kenabiannya. Ketika Rasulullah merasa ketakutan terhadap wahyu yang diberikan kepadanya, Khadijah menenangkan Rasulullah dengan menyelimuti dan memeluknya. Demikian pula dengan para wanita jaman sekarang, mereka dapat mendukung suami sesuai dengan PGnya masing-masing yaitu :
Si : fokus menjaga kebersihan rumah, mengerjakan segala sesuatu sendiri tanpa merepotkan suami
Se : fokus menyiapkan kelengkapan fasilitas rumah, membantu suami untuk bersedekah
Ti : fokus menetapkan aturan-aturan dalam rumah dan sungguh-sungguh menjalankannya
Te : fokus menjaga efektivitas segala aktivitas dirumah, bersabar dalam menghadapi suami
Ii : fokus menjaga keindahan rumah, menambah wawasan untuk membantu memberi solusi kepada suami
Ie : fokus menjaga asset suami dan membantu suami untuk berinvestasi
Fi : fokus mengajarkan rasa saling menghormati antar anggota keluarga, memberikan kasih sayang penuh kepada suami
Fe : fokus menjaga keakraban antar anggota keluarga, memprioritaskan suami
In : fokus menjaga kenyamanan anggota keluarga, memberikan pelayanan kepada suami
Tidak ada yang diinginkan suami melainkan seorang istri yang dapat menerima apa adanya, percaya dan yakin kepadanya serta selalu membantu disaat sulitnya.
Inilah peran yang seharusnya dilakukan oleh seorang wanita. Bukanlah menjadi pemimpin tapi menjadi pendamping seorang pemimpin yang dapat membantu mengarahkan dan menenangkan suami adalah lebih mulia terutama jika didalamnya berisi ketaatan kepada Allah Ta'ala.
Wanita sebagai Seorang Ibu
Kemuliaan terbesar yang diberikan Allah bagi seorang wanita adalah perannya sebagai seorang ibu. Seorang ibu merupakan seseorang yang senantiasa diharapkan kehadirannya bagi anak-anaknya. Baik buruknya seorang anak dapat dipengaruhi oleh baik buruknya seorang ibu yang menjadi panutan anak-anaknya.
Kemuliaan peran seorang ibu adalah menjadi sumber kekuatan bagi anak-anaknya. Disaat sang anak ragu akan sesuatu, namun mereka teringat akan nasihat ibunya, maka keraguan tersebut akan hilang yang ada hanya semangat dan keyakinan akan harapan seorang ibu.
Tidak ada peran yang lebih mendatangkan pahala yang banyak melainkan peran mendidik anak-anak menjadi anak yang diridhai Allah dan Rasulnya. Seorang wanita dapat menjalankan perannya sebagai seorang ibu dengan lebih nyaman apabila wanita tersebut sudah mengetahui PGnya, karena dengan demikian, dia dapat membuat atmosfer rumahnya sesuai dengan PGnya yang membuatnya terasa nyaman dirumah.
Adapun atmosfer-atmosfer rumah yang dibentuk sesuai PGnya adalah sebagai berikut :
Si : atmosfer rumah untuk penerapan kedisiplinan
Se : atmosfer rumah untuk penyediaan fasilitas dan santai
Ti : atmosfer rumah untuk penerapan aturan dalam rumah
Te : atmosfer rumah untuk penentuan batasan-batasan sebagai pengekangan yang selektif
Ii : atmosfer rumah untuk penanaman optimisme kepada anak-anaknya
Ie : atmosfer rumah untuk pemberian kesempatan berjuang kepada anak-anaknya
Fi : atmosfer rumah untuk teladan dan memotivasi anak-anaknya
Fe : atmosfer rumah untuk program-program penggemblengan anak-anaknya
In : atmosfer rumah untuk pencarian hikmah atas realitas keseharian
Dengan menyadari pentingnya dan sibuknya kehidupan dikeluarga, niscaya seorang wanita tidak akan mempunyai waktu untuk mengurusi hal-hal diluar keluarganya.
Wanita didalam Masyarakat dan Negara
Disamping perannya dalam keluarga, seorang wanita juga bisa mempunyai peran lainnya didalam masyarakat dan negara. Jika ia ahli dalam bidang tertentu, maka ia bisa punya andil dalam urusan tersebut namun dalam batas-batas yang telah disyariatkan dan tentunya setelah kewajiban-kewajibannya sebagai ibu rumah tangga telah terpenuhi.
Peran wanita dalam masyarakat dan negara adalah sebagai penopang dan sandaran kaum laki-laki dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Masyarakat atau negara yang baik dapat terlihat dari baiknya wanita didalam negara tersebut dan begitu pula sebaliknya, pemimpin-pemimpin yang adil dan generasi yang baik akan muncul seiring dengan baiknya kaum wanita di waktu itu.
Peran wanita dalam masyarakat yang sesuai dengan PGnya adalah sebagai berikut :
Si : menggiatkan perekonomian Islam
Se : berdakwah dengan tema Shirah Nabi
Ti : berbagi ilmu sesuai dengan bidang keahliannya
Te : menggiatkan pendidikan Islami
Ii : membuat konsep-konsep atau ide-ide terobosan dalam berdakwah
Ie : membuat film/musik/media sebagai jalan dakwah
Fi : membantu memberikan motivasi-motivasi kepada mualaf
Fe : membuka layanan konsultasi muslimah
In : menggiatkan acara-acara bakti sosial untuk kaum dhuafa atau anak yatim
Demikianlah empat (4) peran wanita dilihat dari kacamata Islam. Dengan memahami karakter genetiknya, wanita akan lebih mampu menjalankan perannya masing-masing dengan lebih terarah sehingga hasil yang dicapai lebih maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar